Cerita Kehidupan Bangsa Arab Sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW
Kisah Bangsa Arab Sebelum Kelahiran Nabi Muhammad Shallallahu‘ alaihi wa sallam.
Dimasa sebelum lahirnya Nabi Muhammad SAW, terdapat sebuah kisah yang menceritakan keadaan suatu kaum atau sebutlah bangsa arab jahiliyah (bangsa Quraisy) yang berperilaku tidak benar.
Kebiasaan hidup bangsa arab jahiliyah dimasa itu sangat mengkhawartirkan sebab mereka berpaling dari ajaran yang benar dengan menyembah berhala.
Apa alasan bangsa arab menyembah berhala pada zaman jahiliyah dan darimana asal berhala – berhala itu? Mari kita simak uraian tentang sejarah nabi berikut ini.
1. Kehidupan Agama Bangsa Arab
Pada awal mulanya, kebanyakan Bangsa Arab mencontohi Nabi Ibrahim‘ alaihissalam, ialah ajaran tauhid buat beribadah hanya kepada Allah.
Seiring berlalunya waktu yang terus berjalan, mereka melalaikan perihal menyembah hanya kepada Allah, meski terdapat sisa- sisa peninggalan ajaran tauhid Nabi Ibrahin‘ alaihissalam (mekkah, jazirah, kabah)
Sampai sesuatu saat di Mekah tersebutlah seseorang yang bernama Amr bin Luhay dari suku Khuza’ ah yang sangat dihormati serta dimuliakan kaumnya sebab kedermawanan serta prilakunya yang baik.
Kala itu, dia berangkat ke Syam dan di situ ia memandang masyarakatnya menyembah berhala sebagai bentuk ibadah yang baik.
Diapun akhirnya merumuskan kalau itu merupakan perbuatan baik. Sekembalinya dari Syam, Amr juga bawa berhala yang bernama Hubal serta meletakkannya di ka’ bah. Kemudian ia mengajak kaumnya buat melaksanakan apa yang dilakukan oleh para penduduk Syam.
Sebab pengaruh perannya, tidak berselang lama, penduduk Mekah juga menjadi penyembahan berhala serta menjadikannya sebagai agama baru untuk mereka.
Baca juga: Silsilah Nabi Muhammad SAW.
Ajaran tersebut dengan segera menyebar ke daerah Hijaz( Mekah serta sekitarnya) sampai menyebar luas meliputi Jazirah Arabi. Apalagi, di dekat Ka’ bah terdapat ratusan berhala yang disembah. Dari sanalah mulai lagi bermunculan berbagai wujud kesyirikan, bid’ ah, serta khurafat di warga Arab.
2. Kehidupan Sosial Bangsa Arab.
Struktur kehidupan sosial penduduk Arab berkelas serta bersuku- suku. Terdapatnya pemandangan yang sangat kontras antara kalangan bangsawan dengan seluruh kemewahan serta kehormatannya dibandingkan rakyat jelata dengan seluruh kekurangan serta kehinaan yang tidak terperi.
Kehidupan antar suku juga penuh dengan persaingan yang kerap menyebabkan pertikaian dengan bumbu fanatisme kesukuan yang kental.
Tiap anggota suku tentu membela orang yang satu suku dengannnya, tidak peduli perbuatannya benar ataupun salah, sehingga populer kata di antara mereka,
“ Bantulah saudaramu, baik ia berbuat zalim ataupun dizalimi ”
Perlakuan terhadap perempuan pula tidak kalah zalimnya. Pria bisa berpoligami tanpa batasan, apalagi sampai bisa menikahi 2 bersaudara sekaligus dalam satu keluarga.
Dan juga mereka bisa diceraikannya sekaligus. Seakan perzinahan digambarkan sebagai permasalahan yang biasa saja.
Apalagi terdapat suami yang memerintahkan istrinya agar tidur dengan pria lain sekedar mau memperoleh generasi yang mulia dari lakilaki tersebut, entah karena lelaki itu keturunan konglomerat arab atau keturunan dari suku yang terpandang.
Baca juga: Kisah Cerita Pernikahan Nabi dengan Siti Khadijah.
Kelahiran anak wanita jadi aib yang berat bagi mereka untuk ditanggungnya, terlebih lagi diketahui sebagian dari mereka memberinya sebutan wa’ dul banat ( mengubur anak perempuan hidup- hidup).
Perjudian serta khamar atau minuman keras juga merupakan perihal yang sangat lumrah dicoba di tengah warga, apalagi hal ini dianggapnya sebagai sumber prestise tertentu.
Akhirnya, keadaan sosial mereka sangatlah parah, sehingga kehidupan berlangsung tanpa peraturan seperti binatang.
3. Keadaan Ekonomi Bangsa Arab.
Warga Arab ialah mayoritas masyarakat pedagang. Sebagian kecil penduduk pinggiran negara, hidup bertani serta memelihara hewan ternak.
Mereka belum memahami dunia perindustrian. Hasil- hasil produksi rata- rata mereka miliki dari Yaman ataupun Negeri Syam ( Syam pada masa saat ini meliputi Palestina, Lebanon, Yordan, serta Suria ).
Kemiskinan lumayan memberi warna kehidupan penduduk, walaupun terdapat beberapa pedagang besar serta bangsawan di sana.
4. Akhlak Terpuji Bangsa Arab.
Meski demikian, bangsa Arab masih mempunyai beberapa orang yang memiliki sebagian akhlak yang sangat terpuji, walaupun kadangkala ditampilkan dengan metode yang salah.
Antara lain merupakan kedermawanan, memenuhi janji, melindungi kemuliaan jiwa serta pantang dihina, pemberani, lemah lembut suka membantu serta sederhana.
Demikian uraian singkat tentang kisah Nabi Muhammad SAW sebelum kelahirannya, semoga bemanfaat dan terimakasih.
Sumber: Sejarah Hidup serta Perjuangan Rasulullah SAW. Arahiqul makhtum Syekh Syafiyurrahman Mubarakfury.
Posting Komentar untuk "Cerita Kehidupan Bangsa Arab Sebelum Kelahiran Nabi Muhammad SAW"