Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Perkenalan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

Kisah Tentang Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam Bagian 2
Cerita Perkenalan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah

Perkenalan Nabi Muhammad dengan Sitti Khadijah

Ketika Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam sudah berusia remaja dan mulai beranjak dewasa, beliau mulai mempelajari ilmu bela diri dan memanah, 

begitu pula dengan ilmu lain untuk menambah keterampilannya dalam berdagang.Perdagangan menjadi hal yang umum dilakukan dan menjadi sumber pendapatan yang stabil.

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam sering menemani pamannya berdagang ke utara dna kabar tentang kejujuran serta sifatnya yang dapat dipercaya menyebar dengan sangat cepat dan membuat beliau banyak dipercaya sebagai agen penjual perantara barang dengan penduduk di Mekkah.

Baca juga: Cerita Kehidupan Bangsa Arab Sebelum Nabi Lahir.

Salah seorang yang mendengar kabar tentang adanya seorang pemuda yang bersifat jujur dan dapat dipercaya dalam berdagang adalah seorang janda yang bernama Khadijah.

Khadijah adalah seseorang yang memiliki status yang tinggi dikalangan suku arab. Sebagai seorang pedagang tentunya ia juga sering mengirim barang keberbagia pelosok daerah di tanah arab.

Reputasi Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam di mata masnyarakat arap membuat Khadijah memercayakan barang dagangannya untuk diatur oleh Nabi. 

Beliau dijanjikan akan bayaran dua kalilipat dan Khadijah-pun terkesan karena sekembalinya dari berdagang, Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam membawa hasil dagangan yang lebih dari biasanya.

Seiring dengan waktu yang terus berjalan, akhirnya beliaupun jatuh cinta kepada Khadijah dan menikah pada umur 25 tahun sedangkan khadijah berusia yang mendekati 40 tahun, namun dimata beliau, khadijah masih memiliki kecantikan yang masih dapat memikat hati beliau.

Dengan perbedaan usia yang sangat jauh dan status sebagai janda yang dimiliki oleh khadijah, tidak menjadi penghalang bagi mereka meskiupun pada saat itu suku Quraisy memiliki budaya yang lebih menekankan kepada perkawinan dengan seorang gadis daripada janda.

Meskipun kekayaan mereka semakin bertambah, namun Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam tetap hidup sebagai orang yang sederhana dan beliau lebih memilih untuk menggunakan hartanya untuk hal - hal yang lebih penting.

Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam Mendapatkan Gelar.

Pada usia Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam yang ke 35 tahun, beliau ikut bersama dengan kaum Quraisy dalam perbaikan Kakbah dan pada saat para pemimpin - pemimpin suku memperdebatkan tentang siapa yang berhak meletakkan Hajar Aswad, Beliau (Nabi) dapat menyelesaikan masalah tersebut secara adil.

Saat itulah beliau dikenal dikalangan suku - suku arab karena memiliki sifat yang terpuji.Kaumnya sangat mencintainya, hingga akhirnya beliau mendapatkan gelar sebagia Al-Amiin yang artinya " orang yang dapat dipercaya".

Diriwyatkan pula bahwa Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam adalah orang yang percaya sepenuhnya dengan keesaan Tuhan. 

Beliau hidup dengan cara yang sangat sederhana dan membenci sifat - sifat yang tamak, angkuh dan sombong yang lazim dikalangan bangsa arab dimasa itu.

Beliau dikenal sangat menyayangi orang miskin, janda - janda yang tak mampu dan anak yatim serta berbagi penderitaan dengan berusaha menolong mereka. 

Beliau juga menghindari segala bentuk kejahatan yang telah membudaya dikalangan bangsa arab seperti berjudi, minum khamar, berperilaku kasar dan lainnya, sehingga beliau dijuliki sebagai As-Saadiq yang berarti 'yang benar'.

Posting Komentar untuk "Cerita Perkenalan Nabi Muhammad dengan Siti Khadijah"